Chapter 4 : Rumit

653 121 7
                                    

Member seventeen memiliki waktu libur selama dua hari untuk beristirahat dari segala rangkaian aktivitas mereka. Para member tentu saja memanfaatkan kesempatan ini dengan berjalan keluar sekedar bermain atau pulang kerumah masing - masing. Akan tetapi tidak dengan Rose dia memang tidak terlalu suka menghabiskan waktunya diluar, dia memilih menetap di dorm. Sebenarnya Jun mengajaknya untuk makan hotpot di rumah Chenle tapi Rose menolak dengan alasan malas, Jun sempat memaksa akan tetapi untungnya Rose memiliki banyak akal dan akhirnya Jun menyerah dan membiarkan Rose. Akan sangat gawat jika dia ikut dan melakukan kesalahan bukan?

Berdiam di dorm memang adalah pilihan terbaik, dia tidak bisa mengajak Minghao bertemu karena dia tau hari ini adalah hari perdana member Blackpink berlatih, sudah pasti Minghao akan menghadapi banyak kesibukan.

Rose berjalan keluar, berniat memasak sesuatu untuk menemaninya menonton drama, akan tetapi dirinya dikejutkan dengan keberadaan Dino yang ternyata tidak ikut keluar.

"Eoh hyung, aku kira kau bersama Jun-hyung berkumpul dengan china-line." Dino berujar tanpa menoleh kebelakang, Rose berdiri kikuk sebelum akhirnya memilih duduk dimeja makan dan menunggu dino selesai memasak Mie instan.

"Aku sedang malas, kau sendiri kenapa tidak pergi keluar?" Rose balik bertanya, setelah pertanyaan dari Rose terlontar dirinya melihat Dino yang mematikan kompornya dan ikut duduk bersamanya sembari membawa panci berisi ramyeon.

"Tadinya aku ingin mengajak Yeonjun, tapi tiba - tiba saja Yeonjun mengabariku bahwa dia ada acara lain. Jadi ya batal," Jawabnya sembari menyeruput ramyeon yang masih mengempul panas itu, Rose melihatnya dengan lamat, tanpa sadar menelan air liurnya.

Dino menoleh memperhatikan wajah Minghao dengan seksama. "Kau mau hyung?"

Rose sendiri tentu saja tidak menolak dan langsung mengeser panci berisi Ramyeon itu kehadapannya. "Kau pandai memasak ramyeon, ini sangat enak."

Sementara Dino hanya meringis. "Kau habiskan saja hyung, aku akan memasak yang baru."

Baru saja Dino akan bangkit Rose dengan cepat menahan tangan Dino, "Kenapa aku harus menghabiskan Ramyeon milikmu? Itu tidak sopan, ini makanlah. Aku akan membuat yang baru untuk diriku,"

Dino menyeritkan keningnya heran, merasa aneh dengan sikap Minghao. Tumben sekali punya hati nurani, biasanya kan Dino selalu mengalah tapi pada akhirnya dia mengedikan bahunya dan kembali memakan Ramyeon miliknya.

"Dino, apa kau ingin sebuah cookies?"

Dino menoleh cepat menatap hyungnya itu, sungguh apa Minghao baik - baik saja? Kenapa jadi sangat baik begini. Untuk pencintraan juga tidak mungkin kan? Di dorm hanya ada mereka berdua sepertinya.

"Kau tahu, Woozi-hyung melarang kita menyimpan makanan manis, dia sangat ketat jika soal menjaga tubuh, jadi tidak mungkin ada cookies disini."

Rose menyeritkan alisnya heran, dia sangat ingin baking saat ini tapi melihat dorm seventeen yang peralatan masaknya tidak selengkap dorm Blackpink maupun apartemenya membuatnya menghela nafas berat, tapi bukan Rose namanya jika dia tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Kau tidak akan kemana - mana kan?"

Dino hanya mengangguk, Rose tersenyum semakin lebar. "Kalau begitu temani aku berbelanja!"

****

Minghao sedang duduk disofa yang ada diruang latihan member Blackpink, mereka baru saja selesai berlatih koreografi. Minghao sempat kaget melihat porsi latihan Blackpink, sekarang dia mengerti mengapa Blackpink bisa sebesar ini.

SWITCH ✓Where stories live. Discover now