Chapter 6 : Salah Paham

547 104 21
                                    

"Sekarang apa yang harus dilakukan?"

Rose mondar - mandir diruang tamu apartemen miliknya. Dilihatnya Minghao hanya menatapnya jengah, tapi matanya tidak bisa berbohong jika dia juga sama paniknya dengan Rose saat ini.

Bukan tanpa alasan, Seventeen akan menghadiri sebuah acara di China, sedangkan Rose harus datang ke fashion week. Tidak ada yang aneh sampai mereka sadar bahwa Rose tidak bisa berbahasa mandarin dan Minghao tidak bisa berbahasa Inggris. Akan sangat aneh jika mereka tiba - tiba diam bukan?

Apalagi Rose adalah English Speaker di Blackpink sedangkah Minghao adalah asli orang Tiongkok. Akan sangat aneh jika mereka hanya diam sepanjang acara bukan.

"Ah, aku pernah menontom film. Jika ingin kembali ke tubuhnya mereka harus mencelakai diri dulu. Apa kita harus melompat dari apartemen ini?" Rose langsung duduk mendekat kearah Minghao. Sangat aneh rasanya melihat wajahnya sendiri.

Minghao sendiri langsung saja tanpa basa - basi menoyor kening Rose. "Bukan kembali pada tubuh masing - masing, yang ada kita pindah alam jika melompat dari sini."

Rose mengerucutkan bibirnya, hal itu sontak saja langsung disambut delikan tak suka oleh Minghao. "Sudah aku bilang jangan sok imut jika menggunakan wajahku!"

"Kau ini jangan terus memarahiku dong! Ayo bantu aku berfikir bagaimana cara kita kembali ke tubuh masing - masing!" Rose kembali menyandarkan tubuhnya.

Dirinya menerawang langit - langit yang ada di ruang tengah. Terjebak selama satu bulan ditubuh Minghao bukan hal yang mudah, dirinya harus berusaha menghafal semua koreografi Seventeen, rekaman lagu, belum lagi syuting variety show. Dirinya lelah jujur saja, lagi pula Seventeen mengapa sering sekali Comeback sih? Belum lagi Fanmeeting dan lainnya. Sesibuk - sibuknya dia sebagai member Blackpink. Mereka tidak banyak menguras tenaga, kecuali jika sedang latihan koreografi, itupun hanya seminggu.

"Bagaimana jika kita coba saja yang kau usulkan?"

Rose langsung saja menoleh dengan cepat. "Lompat dari gedung apartement?"

Minghao berdecak dan lagi - lagi menoyor pelan kening Rose yang berada ditubuhnya. "Bukan lompat dari gedung juga! Bagaimana jika kita lompat dari mobil saja? Tapi mobil itu harus berjalan dengan pelan. Setidaknya bisa membuat kita terbentur sesuatu?"

Rose mengangguk mengerti. "Ini lebih baik, jikapun tidak berhasil kita bisa absen karena cedera. Tapi ingat jangan sampai cedera berlebihan, bagaimana?"

"Aku setuju."

****

Minghao dan Rose saling bertatapan dengan tatapan yang rumit, keduanya kemudian menghela nafas secara bersamaaan.

Jika kalian menyangka rencana mereka tidak jadi direncanakan, kalian salah total.

Mungkin ini karma bagi keduanya, mereka berdua berniat pergi ke supermarket untuk mengisi kulkas yang ada di apartemen Rose. Yang mengemudi adalah Minghao yang berada di tubuh Rose, tidak ada yang aneh sampai tiba - tiba saja ada mobil yang melawan arah, Minghao sontak saja langsung membanting stir kearah berlawanan untuk menghindari tabrakan. Untungnya keduanya sempat keluar sebelum mobil milik Minghao meledak. Keduanya juga sempat pingsan, mereka tau - tau sudah berada di rumah sakit, Minghao adalah yang terbangun lebih dulu dan dia masih berada di dalam tubuh Rose.

Jadi bisa dikatakan asumsi mereka tentang harus mencelakai diri untuk kembali ke tubuh mereka masing - masing adalah salah total.

"Lain kali jika ingin melakukan sesuatu pikirkan dengan baik - baik. Lihat gara -gara ide absurd darimu kita malah mengalami kecelakaan betulan kan!"

SWITCH ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ