Chapter 10 : Deeptalk

712 99 6
                                    

"Kamarku banyak berubah."

Minghao berjalan mengelilingi kamarnya, hari ini setelah sekian lama akhirnya dirinya kembali datang ke dorm Seventeen. Jangan khawatir, tidak ada siapa - siapa disini dirinya dan Rosè. Jeonghan, Hoshi, Mingyu, dan Dokyeom sedang menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh salah satu brand. Woozi, Vernon, dan juga Scoups sedang pergi ke studio untuk membuat lirik. Jun, Joshua, dan Seungkwan sedang pergi untuk ursannya masing - masinh, sementara Dino dan Wonwoo mereka berdua sedang ada diperusahaan, kalo Wonwoo sih katanya ingin melakukan live streaming bermain game kalo Dino? Entahlah.

"Kamarmu jelek sekali soalnya, harusnya kau berterima kasih padaku tuh."

Minghao hanya memutar kedua bola matanya malas, tapi setelahnya dirinya dengan cepat menarik Rose yang sedang makan dikasurnya dengan tidak berperasaan. Rosè tentu saja memberontak, dirinya diuntungkan karena tubuh Minghao lebih tinggi dari pada tubuhnya.

"Jangan makan dikasur, kau mau membuat banyak semut datang apa bagaimana hah?!"

"Aish! Aku menyesal mengizinkanmu datang." Rose bangkit dan memilih duduk di sofa yang memang dibeli khusus Minghao. Minghao sangat menyukai wine dan minum teh, dan dia tentu saja mendesain kamarnya agar nyaman ditempati.

"Yak ini dormku, jika kau tidak memakai tubuhku kau sudah aku usir ya!"

Rose menatap tajam minghao, pemuda berdarah Xu itu galak sekali. Apa mungkin gara - gara sudah tidak bermeditasi? Makanya minghao menjadi sering marah.

"Kau lebih baik bermeditasi, kesabaranmu setipis tisu."

Hening setelahnya, Minghao tidak mengubris Rose dan memilih untuk merebahkan dirinya dikasur kesayangannya yang sudah lama tidak ia tiduri, Rose sendiri tidak ambil pusing. Dia membuka ipad dan mulai mencari tontonan yang menurutnya seru.

"Aku tidak percaya June bisa mengambil peran seperti ini." Rose tertawa. Yap, dia sedang menonton drama teman satu line nya aka Koo Junhoe, dalam drama June terlihat mengejar - ngejar seorang perempuan yang ditemuinya, tapi untung saja pada akhirnya cintanya terbalas bahkan dalam series itu wanita yang dikejar june sampai hamil.

Rose sendiri sesekali mengernyit geli, sungguh aneh rasanya melihat temanmu bermain drama seperti ini.

"Apa dramanya sangat seru?" Rose bergidig terkejut saat tiba - tiba saja Minghao ikut duduk disebelahnya. Dirinya menatap Minghao dengan tajam. "Kenapa kemari? tidur lagi saja." Rose mendorong Minghao cukup bertenanga sampai - sampai Minghao sampai jatuh jika dia tidak memegangnya. Kadang dia lupa Minghao itu ada ditubuhnya yang sangat kurus, terdorong sedikit saja bisa langsung jatuh.

Minghao sendiri langsung datang saat mendengar suara June, dia jadi ingat perkataan Jennie tempo hari yang menyuruhnya untuk mulai membuka hati pada June. Jennie tidak tahu saja dia kan bukan Rose.

Rose sendiri menatap Minghao dengan alis terangkat satu, sepertinya ada yang ingin pemuda itu bicarakan padanya. Memilih untuk menutup ipad miliknya, Rose mulai berfokus pada Minghao yang ada didepannya.

"Kau memiliki kekasih?"

Pertanyaan yang terlalu tiba - tiba, kenapa Minghao baru menanyakannya sekarang? Kenapa tidak dari awal mereka bertukar tubuh. Juga, bukannya Minghao juga harusnya tahu jika misal dia mempunyai kekasih? Karena minghao menggunakan handphone miliknya.

"Jangan geer, aku hanya memastikan saja. Karena setiap aku latihan atau ke agensimu pasti semua orang selalu berucap Rose kenapa sendiri? Dimana June?." Minghao menirukan setiap omongan staff yang melontarkan kalimat itu. Rose sendiri langsung saja terbahak, sangat aneh melihat wajahnya sendiri bersikap julid seperti itu.

SWITCH ✓Where stories live. Discover now